CALCULUS....?
Apa sih calculus itu? mungkin banyak yang kurang tahu
atau malah tidak tahu apa itu calculus. Atau mungkin ada yang tahu, tapi
mungkin salah mengerti arti calculus yang saya maksud.
Calculus yang saya maksud bukan calculus dalam matematika
yang berhubungan dengan hitung-menghitung dan sejenisnya. Calculus yang ingin
saya jelaskan disini, berkaitan dengan bidang yang saya geluti sendiri yaitu
kesehatan gigi. Calculus dalam bidang kedokteran adalah batu,atau nama generik
bagi setiap benda padat yang terbentuk secara tidak disengaja didalam tubuh.
Dalam kedokteran gigi, calculus dikenal sebagai tartar atau calcarous deposits yang terdiri dari kumpulan plak (lapisan tipis kasat mata yang mengandung bakteri dan menempel pada gigi) yang termineralisasi
dengan air ludah kemudian menempel dan mengeras dipermukaan gigi ditandai
dengan permukaan gigi
yang kasar dan tampak noda
kekuning-kuningan, kecoklat-coklatan sampai kehitam-hitaman
di permukaan gigi. Masyarakat umum
sering menyebutnya dengan karang gigi atau jigong.
Apa Penyebab dan Bagaimana Proses Terbentuknya
Calculus?
1. Penyebab Karang Gigi (Calculus)
Ada beberapa
faktor penyebab terbentuknya karang gigi. Namun faktor utama penyebab
terbentuknya karang gigi antara lain: Host, agent, environtment
a.
Agent:
maksudnya adalah benda lain seperti mikroorganisme yang menyebabkan
terbentuknya karang gigi. Mikroorganisme tersebut bisa berasal dari plak dan
sisa makanan yang termineralisasi dan mengendap dan menempel pada gigi (seperti
pembentukan batu karang) yang lama-kelamaan membentuk deposit pada permukaan
gigi.
b.
Host: Pejamu
atau gigi yang ada dalam mulut. Seperti susunan gigi yang tidak teratur juga
menyebabkan terbentuknya karang gigi karena sering tidak terkena sikat waktu
menggosok gigi menyebabkan plak dan sisa makanan masih menempel dan menunjang
terbentuknya karang gigi.
c.
Environment:
Lingkungan dalam mulut seperti saliva/air ludah. PH saliva/air ludah yang
cenderung basa atau basa (pH 7 keatas).
Orang yang mempunyai pH saliva yang basa cenderung mempunyai karang
gigi.
d.
Dari pengendapan darah akibat adanya peradangan gusi
(serumal calculus)
e.
Dan beberapa faktor lain misalnya : waktu, kebiasaan,
pola makan/diet, dsb.
2. Proses Terbentuknya Calculus
Pembentukan terjadinya karang gigi
sangat cepat, dalam 1 minggu karang gigi sudah mengeras. Bagian gigi yang tidak
dibuat mengunyah cenderung dipenuhi karang gigi. Karena sisa makanan akan
berkumpul pada bagian yang tidak dibuat mengunyah. Diet makanan juaga
mempengaruhi terjadinya karang gigi. Makanan yang manis dan melekat pada gigi
akan cepat terbentuknya karang gigi. Awal terbentuknya karang gigi adalah
adanya plak yang tertinggal karena
tidak gosok gigi atau mungkin tidak dibersihkan
dan mengalami mineralisasi oleh air ludah dan peran bakteri yang berkembang
biak dalam plak.
Macam-macam
Calculus
Ada 2 macam jenis calculus:
1. Supragingival Calculus/Salivary Calculus
·
Supra =Diatas/dipermukaan
·
Gingiva=Gusi
·
Calculus=Karang gigi
·
Saliva=Air ludah
Disebut supragingival calculus/salivary calculus, karena calculus
ini berasal dari saliva, sisa makanan dan plak yang menempel dan mengalami
proses mineralisasi sehingga membentuk endapan yang menempel pada permukaan
gigi
Ciri-cirinya :
·
Menempel pada permukaan gigi/diatas gusi
·
Berwarna kekuning-kuningan sampai
kecoklatan dengan permukaannya yang kasar
Supragingival Calculus/Salivary Calculus
2. Subgingival Calculus/Serumal Calculus
·
Sub=Dibawah
·
Serumal=Darah
Disebut subgingival calculus/serumal calculus karena calculus ini
berasal dari serumal/darah yang keluar dari gusi yang berdarah karena radang
ditambah proses enzimatis bakteri dan mineralisasi plak dan saliva sehingga
membentuk endapan pada bagian gigi yang terletak didalam saku gusi.
Ciri-cirinya :
·
Menempel dalam saku gusi
·
Berwarna kecoklatan sampai kehitaman dengan
permukaan keras dan kasar
·
Gusi mudah berdarah waktu menyikat gigi
Subgingival Calculus/Serumal Calculus
Akibat Karang
Gigi (Calculus)
Masyarakat biasanya menganggap sepele tentang kebersihan
dan kesehatan gigi, mereka akan menyadarinya ketika mereka sudah mengalami
sakit, itupun mereka tidak langsung berobat ke pelayanan kesehatan. Kebanyakan
mereka mengobati sakitnya sendiri dengan membeli obat diwarungan, ketika
sakitnya sudah parah barulah mereka mendatangi tempat pelayanan kesehatan.
Beberapa akibat dari karang gigi:
1.
Halitosis/bau mulut tak sedap.
Bau
mulut ini disebabkan oleh gas mengandung belerang yang dihasilkan oleh
kuman-kuman yang bersemayam di sekitar karang gigi. Hal ini bisa mengganggu
sosialisasi dan komunikasi dengan orang lain.
2.
Gingivitis/Radang gusi
Ditandai
gusi tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok
gigi.
3.
Periodontitis/radang jaringan penyangga
gigi
Jaringan
penyangga gigi misalnya gusi, tulang/alveolar/tempat melekatnya gigi, ligamen
periodontal, dan sementum. Periodontitis terjadi karena radang gusi yang tidak
dirawat dan peradangan terus berlanjut sampai kejaringan penyangga
lain.Ditandai gusi yang melorot/menyusut, terlihat permukaan akar giginya, gigi
goyang, dan menimbulkan rasa linu dan sakit ketika kena rangsangan (minum/mengunyah,
dsb)
4.
Kehilangan gigi
Kehilangan
gigi pada orang dewasa terjadi karena adanya peradangan pada jaringan penyangga
gigi nya. Jaringan penyangga gigi berfungsi sebagai tempat melekatnya gigi,
jika jaringan penyangga gigi mengalami kerusakan maka akan menimbulkan dampak
pada gigi seperi gigi yang goyang dan akhirnya lepas. Seringkali, masyarakat
beranggapan bahwa setiap gigi yang telah dicabut atau lepas bisa tumbuh kembali
karena ada gigi penggantinya yang akan tumbuh. Tetapi pada manusia, tanggalnya
gigi dan pergantian gigi hanya terjadi 1 kali seumur hidup. Yaitu pada saat
anak-anak usia 6-13 tahun terjadi masa pergantian gigi dari gigi susu/gigi
anak-anak ke gigi permanen/gigi dewasa,
masa ini sering disebut masa desidui. Ketika gigi permanen dicabut maka tidak
akan ada lagi gigi penggantinya yang akan tumbuh.
Pencegahan Terbentuknya
Karang Gigi/Calculus
1.
Menggosok gigi 2 kali sehari dengan waktu yang tepat
- pagi sesudah makan
- malam sebelum tidur
2.
Menggunakan
kedua sisi gigi (kanan dan kiri) untuk
mengunyah
3.
Memakan
makanan yang mengandung serat dan air, misalnya buah-buahan.
4. Mengurangi makanan yang lunak dan lengket seperti cokelat, biskuit dan lain-lain.
5. Rajin kontrol ke dokter gigi/puskesmas, setiap 6 bulan sekali untuk memebrsihkan karang gigi
karena hanya dengan alat-alat kedokteran gigi saja, karang gigi dapat
dibersihkan.
Karena teksturnya yang keras dan melekat
pada gigi dan saku gusi, karang gigi tidak akan hilang hanya dengan menggosok
gigi saja, maka diperlukan alat khusus untuk
membersihkannya yaitu alat yang disebut scaler. Alat khusus inilah yang digunakan dokter/perawat gigi untuk
membersihkan karang gigi.
Nah, sekarang sudah tahu kan apa yang
dimaksud calculus? Semoga tulisan
saya ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih.
Sumber:
1. Buku
perlindungan khusus oleh drg. I Gusti Agung Gede Oka Ardana
2. Google
search “Karang Gigi/Calculus”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar